Jika
direkonstruksi dalam abstraksi sosial, maka manuver dadakan menarik
diri dari proses finalisasi rekapitulasi suara, bisa kiranya dimaknai
sang aktor pelaku tengah mengaplikasi pendekatan teori konflik, yang
dalam perspektif psikososial bisa berdampak menstimulan pergeseran
posisi maupun peran individu dan atau kelompok yang terlibat dalam
pilpres menjadi berbeda dari apa yang tengah terpampang sekarang.
Memang penerapan teori konflik di dunia politik cukup banyak mendulang sukses untuk meraih kemenangan sehingga amat diminati para politisi belahan Timur & Barat; dengan catatan terpenuhinya asumsi bagi operasionalisasinya yakni: secara empirikal terdapat tidak lebih dari 2 poros (region) saja yang tengah berhadapan diametral.
Namun uniknya, usai pilpres tanpa terduga, secara alami terbentuklah 3 poros (region) politik bercorak segitiga sistemik: Prabowo-SBY-Jokowi di kancah politik anak bangsa.
Dalam seting sosial dan warna zaman seperti ini, maka aplikasi teori konflik diprediksi hanya akan mengintervensi ruang kosong berdampak hampa respon dan justru berpotensi mengkonstruksi energi balik menjadi bumerang pribadi ataupun kolektif yang bisa melumpuhkan aktor maupun poros (region) pemrakarsanya sendiri!
Salam psikologi...
Memang penerapan teori konflik di dunia politik cukup banyak mendulang sukses untuk meraih kemenangan sehingga amat diminati para politisi belahan Timur & Barat; dengan catatan terpenuhinya asumsi bagi operasionalisasinya yakni: secara empirikal terdapat tidak lebih dari 2 poros (region) saja yang tengah berhadapan diametral.
Namun uniknya, usai pilpres tanpa terduga, secara alami terbentuklah 3 poros (region) politik bercorak segitiga sistemik: Prabowo-SBY-Jokowi di kancah politik anak bangsa.
Dalam seting sosial dan warna zaman seperti ini, maka aplikasi teori konflik diprediksi hanya akan mengintervensi ruang kosong berdampak hampa respon dan justru berpotensi mengkonstruksi energi balik menjadi bumerang pribadi ataupun kolektif yang bisa melumpuhkan aktor maupun poros (region) pemrakarsanya sendiri!
Salam psikologi...
No comments:
Post a Comment