Pages

August 22, 2014

r e c o m m e n d a t i o n | Tafsir atas perudalan pesawat sipil MH17 di Ukraina


Tafsir atas : perilaku penembakan rudal ke pesawat sipil Malaysia yang berisi ratusan penumpang di atas langit wilayah konflik Ukraina oleh sekelompok gerilyawan separatis (pro Rusia)tidak bisa gegabah begitu saja dikatakan sebagai "salah tembak".
Dalam imaji asumsi psikologi : pe-Makna-an atas perilaku individu dan atau kelompok patut dikaitkan dengan seting sosial yang secara kontekstual melingkupinya.
Nyatanya di wilayah udara saat penembakan terjadi, pada hakekatnya tengah terjadi perebutan pengaruh geo politik antara AS (+Uni Eropa) vs Rusia yang bisa dipersonifikasikan menjadi simbolisasi duel "to be or not to be" antarkarakter "koboi" Obama vs "beruang" Putin.
Maka sang koboi pun mulai melakukan blokade ekonomi atas Rusia agar sang beruang mati lemas sehingga mundur segera dari keterlibatannya di Ukraina. Namun Putin selaku politisi senior paling lama berkuasa di dunia saat ini, yang konon lebih kokoh posisinya ketimbang para Tsar era kekaisaran Rusia, agaknya bukanlah "beruang boneka" apalagi "boneka beruang". Ia adalah beruang Rusia yang sesungguhnya, mantan intel yang terbiasa bekerja dalam sepi, berani ambil resiko berbahaya, punya nyali dan kecerdasan tinggi, terampil bela diri, dan tak pernah ragu untuk menyergap di jalan terang ataupun dikegelapan.
Dengan demikian perilaku merudal manusia mancanegara tak berdosa yang mayoritasnya warga Eropa yang tengah menumpang pesawat buatan Amerika di atas wilayah sengketa Ukraina itu bisa menjadi pertanda : Kremlin tengah mengasah kapak peperangan dalam skala yang lebih mengerikan lagi. Sayangnya hanya kanselir Jerman, Angela Merkel, yang bisa menangkap isyarat Kremlin ini, mungkin karena sang kanselir adalah wanita yang secara instingtif bisa merasa bahwa kapasitas daya kelahi Putin jauh di atas Obama?
Turut duka cita dari lubuk hati terdalam atas jatuhnya korban tak berdosa, semoga mereka memperoleh tempat Istimewa di sisi NYA. Amin...
Salam psikologi...



No comments:

Post a Comment