Pages

August 21, 2009

p e r s p e c t i v e | Terinspirasi Untuk Bergulir Mengkreasi CosackosaK



Salam

Psikostrategi,


 
 
 
Kehidupan
ini
laksana
lamunan malas
tetapi harmonis
yang kita alami tatkala duduk di balkon
yang menghadap ke taman,
dan
hujan yang turun membuat suara indah
ketika tetes-tetes airnya menerpa dedaunan
serta mengalir turun,
menyelimuti tubuh dengan rasa kantuk,
sementara pelangi menerobos dari balik pohon
dan menyinarkan tujuh warna samar di langit
sebentuk kubah yang tak sempurna.
Atau
ketika kereta kuda yang kita naiki
berguncang-guncang saat menerjang semak,
ketika lengkingan burung puyuh
memasuki gendang telinga,
ketika ilalang, daun-daun jagung, serta
bunga-bunga liar
menyerbu masuk ke pintu kereta dan
menampar lembut tangan dan wajah kita.
NIKOLAI VASILYEVICH GOGOL;
'Pertengkaran dan kisah-kisah lain', Bentang, 2005



Perbincangan tentang strategi dianggap lazim terbetik dalam kaitannya dengan langgam gerak kemiliteran serta dinamika manajerial keorganisasian yang menyangkut aktivitas sektor bisnis maupun publik.

Oleh karenanya, tidaklah terlampau mengherankan jika orang akan segera terdiam hampa respons, terkesan merasakan atmosfir kejanggalan, tatkala mendengar paparan mengenai eksplorasi strategi (dan kontrastrategi) bernuansa ke-psikologi-an, apalagi yang cenderung spesifik berbasis pada wacana psikologi fenomenologi.

Boleh jadi segala-galanya semakin terasa bias di luar kelaziman, bahkan terkesan menembus batas kewarasan akademik maupun empirik.

Namun tak apa jika memang demikianlah kenyataannya, kalaulah siapa tahu seandainya realitas strategi ke-psikologi-an ini belum pernah terpikirkan bahkan terdeskripsikan sebelumnya? Entahlah!

Yang pasti kegamangan seperti itu akhirnya malah menstimulans kristalisasi imajinasi pribadi mewujud sebongkah inisiatif di sini untuk menggulirkan CosackosaK.
 
Sang kreator CosackosaK, Mikdad AFIFF {www.google.com/profile/psychopsychestrategycorps}: dalam kesehariannya berlintang pukang menjalani 'profesi soliter' selaku editor/penulis frilens (freelance-editor/writer) yang rutin spesifik berkolaborasi menoreh lembar-lembar narasi anonimus di lingkup forum privatum strata atas.

Namun demikian, suratan takdir tak kuasa dielak. Apa daya, boleh dibilang semenjak 1980-an, tanpa sengaja telah tergelincir pula menjadi seorang 'free-lunch counselor' (amateur psychologist). Yang kerap tercenung mencerap semburat pelangi absurditas dilema dan corak kehidupan.

Hanyut bergelayut menggeluti makna eksistensialitas diri sambil menerawang kajian eksploratif psikologik, terutama seputar bobot kontribusi intervensional dari aplikasi strategi (dan kontrastrategi) psikologi fenomenologi, tatkala individu berupaya meretas jalan cerdas menapaki pencapaian karya nyata di puncak kontraksi geliat prestasi dalam sinyal senyawa cahaya nurani, menghayati ritme ekspresi kausalitas sirkuler derap-derap kristalisasi alam persetubuhan aura batin dengan totalitas kinerja aktual dan ideal organisasi.

Lantas mencoba meneropong serta meraba-raba solusi original ke-psikologi-an untuk mengatasi ragam problematika sektor bisnis maupun publik; yang seiring waktu berjalan ternyata terus bergulir menstimuli respons interaktif dialogis partisipatoris menggumuli ragam diskusi rumit konfidensial di ruang-ruang privat strata atas individu pebisnis, politisi, sosialita, ilmuwan, ekspatriat, aktivis LSM, kreator.

Terbuai berdiam diri menabur konsentrasi dikeheningan kata-kata saat bercengkerama hingga akhirnya terlena berlama-lama, terhenyak bertatap muka empat mata, saling berkutat makna menafsir substansi relung-renung sanubari serba multi dimensi ke 'aku-kamu-kita-kami' an, hingga bersimpuh di titik nadir nalar analisis, terpukau gagu stagnan terpaku di balik tirai enigma misteri keunikan profil detil perilaku manusia.

Pongah bersikukuh mencoba bening terjaga menunggu riak waktu berlalu sembari asyik menyeruput kopi berkali-kali, agar sigap mencerap atmosfir rasa di sudut-sudut jiwa, lalu tertawa gila membuang pesona!

“Pengetahuan adalah kekuatan,
dan pengetahuan yang tepat memungkinkan
manusia melakukan tugas-tugas ajaib,
hampir menyerupai dewa.”
DAN BROWN;
‘The Lost Symbol’, Bentang, 2010

 
[] Photo : 'Red Boat with Blue Sail' ~ Odilon Redon []


(Bersambung ...)

No comments:

Post a Comment