Pages

August 22, 2014

r e c o m m e n d a t i o n | Kembali menuju pemolaan sistem segitiga politik Nusantara


Proses dan pernak-pernik aktivitas yang terjalin dalam peradilan Mahkamah Konstitusi yang baru saja usai digelar, diprediksi semakin lekat mengukir tercetaknya sistem segitiga politik berbasis region figurisasi Jokowi - SBY - Prabowo di ranah Nusantara ini.
Di era orde lama pernah coba dirancang sistem segitiga politik berbasis campuran aliran ideologi dan keagamaan yang melibatkan golongan Nasionalis - Agamis - Komunis. Sistem Nasakom ini gagal total karena Bung Karno terlampau dominan.
Di era orde baru sistem segitiga politik coba disempurnakan dan kembali diaplikasikan namun dengan mengandalkan orientasi yang lebih berbasis pada faham acuan pembangunan stabilitas ekonomi di bawah bendera kepartaian PPP - Golkar - PDI. Sistem ini bisa dibilang sukses menuai lompatan kemajuan kemakmuran anak bangsa, namun belakangan rontok juga akibat Pak Harto terlampau dominan.
Dalam perspektif psikologi sosial, sistem segitiga sosial (politik, kemasyarakatan, keorganisasian), diyakini sebagai sistem rekayasa makro-sosietal yang tergolong paling tangguh dan dinamis untuk manuver apa pun, baik bertahan, pengembangan, ataupun menyerang (ekspansi, infiltrasi, agresi); asalkan asumsinya terpenuhi, yakni: tidak ada figur yang dominan!
Salam psikologi...



No comments:

Post a Comment